Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud MD menekankan pentingnya literasi digital terhadap para prajurit TNI untuk menjaga kedaulatan negara.

"Perkembangan di era digital menimbulkan jenis-jenis ancaman baru terhadap kedaulatan negara yang harus diwaspadai oleh TNI dalam menjalankan tugas, utamanya dalam melaksanakan pertahanan negara guna mempertahankan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI, dan menjaga keselamatan segenap bangsa," ujar Mahfud di Jakarta, Selasa.

Mahfud, dalam sambutan pada acara "Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada TNI" di Mabes TNI, Cilangkap, mengatakan saat ini terdapat berbagai ancaman di ruang digital yang bisa mengancam kedaulatan bangsa.

Berbagai ancaman tersebut antara lain serangan siber yang mencakup serangan DDoS (Distributed Denial of Service), pencurian data, dan sabotase sistem. Ruang digital, kata dia, juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan propaganda melalui media sosial dan platform digital lainnya.

Ancaman lainnya di ruang digital adalah cyber terorist atau kelompok teroris yang memanfaatkan teknologi digital untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru, hingga state sponsored cyber attack atau serangan siber yang disponsori negara atau kelompok jahat untuk pengintaian atau pencurian informasi rahasia melalui jaringan digital.

Untuk itu, Mahfud menekankan prajurit TNI harus memiliki literasi digital yang mumpuni agar secara nyata bisa turut berperan dalam menjaga ruang siber dari berbagai ancaman tersebut.

Baca juga: Jokowi percepat keterjangkauan sinyal 4G di 12.548 desa/kelurahan

Dia mengatakan, melalui kegiatan literasi digital, anggota TNI dan keluarga besar TNI dapat lebih cerdas, teliti, berhati-hati, serta menggunakan logika dalam mengikuti dan mengamati informasi.

"Khususnya mengenai pemilu yang beredar di ruang publik, baik di media massa nasional maupun ruang digital," ujar dia.

Dalam kesempatan ini, Mahfud juga mendorong agar prajurit TNI bisa menjaga netralitas guna menjaga kelancaran proses pemilu dan memastikan situasi aman bagi para pemilih.

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan literasi digital di lingkungan TNI.

Dia menilai tantangan di ruang digital semakin besar dan berdampak terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Saat ini, kata dia, marak bermunculan konten-konten negatif maupun kejahatan digital di tengah masyarakat, mulai dari hoaks, judi daring, perundungan siber, ujaran kebencian, hingga penipuan.

Yudo menekankan kepada prajurit TNI untuk berperan aktif dalam memerangi konten-konten negatif dan menyebarkan konten-konten positif yang mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Untuk bisa berperan lebih, tentunya kita harus memiliki kecakapan digital agar mampu mendatangkan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik dan menyejukkan," ucap dia.

Baca juga: KPPPA: Hari Keluarga Nasional momentum tingkatkan literasi digital

Baca juga: Pakar bagikan kiat mengenali dan mengamankan data pribadi

Baca juga: Cara Kemenkominfo tingkatkan literasi digital guru

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2023