Banda Aceh (ANTARA) - Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) menyatakan terus mengedukasi para pengungsi Rohingya yang ada di Aceh untuk tidak melanjutkan perjalanan secara ilegal atau kabur dari penampungan, karena akan berbahaya bagi mereka.

Assistant High Commissioner for Protectiction of UNHCR Ruvendiri Promoda Menikdiwela, Senin, mengatakan larangan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lainnya bagi para pengungsi Rohingya tersebut sebagai upaya mencegah potensi terjadinya perdagangan manusia.

“Kami terus mengimbau mereka agar tidak bergerak ke negara lain, karena kami tahu perjalanan ini berbahaya bagi mereka. Jadi kami terus menerus memberikan edukasi kepada mereka, untuk mereka tidak bepergian ke tempat lain,” katanya di Banda Aceh.

Ia menjelaskan, pihaknya tahu bawah banyak dari pengungsi Rohingya tersebut mempunyai anggota keluarga di negara Malaysia, sehingga menjadi daya tarik yang sangat bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan ke negara itu.

“Memang banyak dari mereka mempunyai anggota keluarga di Malaysia, sehingga ada tujuan yang sangat kuat menarik mereka kesana, jadi kami mengimbau saja agar tidak melakukan itu,” ujarnya.

Saat ini, UNHCR mencatat ada sekitar 1.200 orang Rohingya yang tersebar di beberapa lokasi penampungan sementara di provinsi paling barat Indonesia itu.

Ia juga membantah dugaan yang menyebutkan bahwa UNHCR terlibat dalam perdagangan dan penyeludupan manusia. Bahkan, pihaknya sangat mendukung pemerintah untuk melakukan tindakan apabila memang ada warga etnis Rohingya yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

“Kami tidak terlibat di dalam perdagangan dan penyeludupan manusia. Dan sebaliknya kami sangat mendukung pemerintah untuk melakukan tindakan hukum bagi mereka yang melakukan penyeludupan manusia,” ujarnya.

Menurut Ruven, para pengungsi Rohigya tersebut merupakan kelompok rentan dan tidak berbahaya. “Mereka hanya ingin hidup yang normal. Jadi fokus UNHCR membantu mereka mendapatkan kesempatan untuk hidup secara normal,” ujarnya.
Baca juga: Lima pengungsi Rohingya di Aceh Barat melarikan diri
Baca juga: 191 pengungsi Rohingya di Pekanbaru datang secara ilegal
Baca juga: Imigrasi sebut 11 warga Rohingya meninggal di perairan barat Aceh

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2024