Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyediakan "Gadisku" bagi penyandang disabilitas yang berlokasi di Jalan Jemur Andayani XVIII Nomor 19 Surabaya.

"Gadisku merupakan akronim dari Galeri Disabilitas Kinasih dan Unit Pelaksana Teknis atau UPT Dinas Sosial Provinsi Jatim. Kami dirikan sebagai bentuk komitmen Pemprov Jatim untuk mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri dan tanpa diskriminasi," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono saat meresmikan Gadisku di Surabaya, Senin.

Baca juga: Terminal Kampung Rambutan membina sopir taksi konvensional

Pemprov Jatim mendirikan Gadisku, sebagai implementasi dari Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang selanjutnya difungsikan sebagai ruang galeri bagi produk-produk dan jasa karya para penyandang disabilitas untuk dipamerkan.

Berkolaborasi dengan Yayasan Rumah Kinasih berbasis Sociopreneurship, di tempat ini, seluruh peserta mendapatkan pendampingan dan bimbingan berkelanjutan membuat produk berkualitas hingga siap dipasarkan ke masyarakat.

Ia menandaskan, keberadaan Gadisku menjadi bukti bahwa Pemprov Jatim memberikan kesempatan ekonomi, akses sosial dan pelayanan publik yang sama bagi semua kalangan.

"Bahkan hasil produksi di galeri ini nantinya juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas," ujarnya.

Baca juga: Evaluasi mudik gratis disabilitas KND minta tambah waktu sosialisasi

Adhy mengungkapkan workshop bagi penyandang disabilitas sebetulnya di UPT-UPT namun menurutnya belum efektif.

"Kalau untuk langsung ke masyarakat maka kita perlu tempat-tempat seperti ini agar nantinya bisa publish. Bahkan UPT-UPT juga bisa membuka di tempat lain. Kemudian dinas-dinas atau organisasi perangkat daerah terkait yang secara umum punya workshop bisa dititipi tempat," tuturnya.

Pj Gubernur Adhy menyebut inovasi Gadisku merupakan salah satu upaya mewujudkan pembangunan inklusi di Jatim yang diharapkan bisa meningkatkan sosial ekonomi untuk para penyandang disabilitas.

"Workshop di sini ada pelatihan tetapi profesional yang juga menghasilkan. Di sini mereka disiapkan supaya kemudian bisa terjun ke masyarakat. Setelah itu mereka akan mandiri dengan pemberian modal selanjutnya," ucapnya.

Baca juga: OJK Bali dan Pemkab Klungkung edukasi keuangan kepada kaum disabilitas

Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024