Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berkolaborasi dengan Atase Perdagangan Ottawa, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver, Diaspora Indonesia di Kanada, dan Maharani Craft (Alumni CPNE – Binaan LPEI) untuk mengantarkan mitra binaan UKM LPEI menembus pasar Kanada.

Sebanyak 19 mitra binaan UKM dari Bali, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta menjadi eksportir baru Indonesia dengan mengekspor lebih dari 3.300 produk handicraft dan kriya. Pelepasan bersama secara simbolik berlangsung di Bandung, Jawa Barat.

“Ekspor perdana ini merupakan kelanjutan dari pengiriman sampel dan pameran Toronto Gift Show 2024 pada Januari 2024, di mana Diaspora Indonesia, Hartati Suganda, pemilik Cantiq Living bertindak sebagai pembeli dan memasarkan produk ramah lingkungan dan home decor buatan Indonesia di pasar Kanada,” kata Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: LPEI berikan pendampingan kepada 139 perajin batik di Madura

Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi menyatakan bahwa LPEI tidak hanya menciptakan UKM ekspor baru, tetapi juga memberikan solusi untuk mengurangi hambatan biaya logistik UKM dan mendorong ekspor berkelanjutan dengan membangun ekosistem ekspor.

Kolaborasi LPEI dengan ekosistem ekspor diharapkan dapat meningkatkan ekspor mitra binaan LPEI secara berkelanjutan serta memberikan harga produk Indonesia yang lebih kompetitif.

"Pelepasan ekspor ini merupakan bukti bahwa ekosistem ekspor yang dibangun oleh LPEI telah berjalan dengan baik. LPEI, sebagai fasilitator perluasan pasar bagi pelaku ekspor, mendukung berbagai kegiatan business matching yang berkolaborasi dengan ekosistem ekspor dan diaspora Indonesia di luar negeri untuk mempertemukan dan mempromosikan produk UKM Indonesia kepada pembeli di luar negeri," ujar Maqin.

Mewakili Cantiq Living, Utomo Kuntjoro mengapresiasi dukungan konkret yang diberikan oleh LPEI dalam mempertemukan UKM dengan diaspora Indonesia.

"Saya berharap hubungan mutualisme yang baik antara pelaku UKM, diaspora Indonesia, Atdag dan ITPC dalam ekosistem ekspor ini dapat mengatasi hambatan produk UKM Indonesia sehingga produk Indonesia dapat bersaing di pasar global," katanya.

Baca juga: LPEI bantu 104 pelaku UKM perluas pasar ekspor di awal 2024

Beberapa UKM yang berhasil mengekspor produk mereka ke Kanada antara lain Greater Goods, Sakha, Riani Rattan, Sheo Home Living, Maharani Craft, Machastore, Bali Handy, Orchid, Sahana Craft, dan Matahari Cahaya Dewata dari Bali; Mawar Ketak dan Unique Lombok dar NTB; Mendong Jaya, Studio Dapur, dan Dilmoni Citra Mebel Indonesia dari Cirebon Jawa Barat; serta Multi Kreatif Furnindo, Sabila Craft dari Jawa Tengah, dan Sabila Artshop serta Raya Craft dari Cirebon.

Pada kesempatan yang sama, pemilik Maharani Craft Irene Setiawati juga mengapresiasi komitmen LPEI yang turut memajukan UKM Indonesia dengan memperluas jangkauan pasar bagi para pelaku usaha.

Saat ini Maharani Craft telah mengekspor produk ke lima negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Belanda.

“Maharani Craft memperluas akses pasar baru ke Kanada sehingga membawa dampak signifikan bagi kami untuk terus melakukan ekspor yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan pelaku UKM Indonesia," tutur Irene.

Baca juga: Indonesia jadi tuan rumah forum UMKM APEC di Bali

Sepanjang 2023, LPEI telah menyalurkan pembiayaan untuk UKME dan UMBE sebesar Rp14,5 triliun dengan lebih dari 170 negara tujuan ekspor dan menghasilkan 613 eksportir baru.

untuk Penyaluran Khusus Ekspor (PKE), LPEI telah membantu lebih dari 90 produk untuk ekspor ke berbagai negara.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024