Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan peristiwa erupsi Gunung Ruang yang terjadi dini hari tadi merusak stasiun seismik yang berfungsi untuk merekam berbagai aktivitas kegempaan gunung api.

Penyelidik Bumi Madya Hetty Triastuty mengatakan stasiun seismik itu dibangun di pinggir pantai Pulau Ruang yang berjarak sekitar dua kilometer dari pusat kawah aktif.

"Alat kami mati tidak berapa lama setelah kejadian erupsi dini hari tadi," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Hetty menuturkan meski stasiun seismik di Pulau Ruang rusak akibat erupsi, namun pihaknya masih punya stasiun seismik pada pos pengamatan gunung api yang terletak di Pulau Tagulandang.

Stasiun seismik yang masih beroperasi di Pulau Tagulandang itu berjarak lebih jauh daripada alat yang ada di Pulau Ruang.

Baca juga: Basarnas kerahkah kembali personel pasca-erupsi Gunung Ruang dini hari

Meski demikian, PVMBG juga mendapatkan bantuan dari beberapa pos pengamatan gunung api yang ada Sulawesi Utara dan Maluku.

"Saat ini (aktivitas vulkanik dan kegempaan) menunjukkan relatif lebih tenang dibandingkan semalam dan dini hari tadi," pungkas Hetty.

Stasiun seismik Gunung Ruang pernah mengalami kerusakan akibat erupsi yang terjadi pada 17 April 2024. Tim Badan Geologi memasang stasiun pengganti di pos pengamatan Gunung Ruang dan mulai beroperasi pada 20 April 2024.

Gunung Ruang memiliki ketinggian puncak 725 meter di atas permukaan laut dan sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.

Gunung yang bertipe strato dengan kubah lava itu secara administratif berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Pada 1 sampai 28 April 2024, jumlah kegempaan tercatat sebanyak 6 kali gempa letusan, 15 kali gempa guguran, 1 kali gempa tremor, 1 kali gempa tremor non harmonik, 3 kali gempa tremor menerus, 2.057 kali gempa vulkanik dalam, 1.018 kali gempa vulkanik dangkal, 32 kali gempa tektonik lokal, dan 195 kali gempa tektonik jauh, serta gempa terasa sebanyak 7 kali dengan skala I MMI.

Sementara itu jumlah kegempaan yang tercatat melalui stasiun seismik pada 29 April 2024, pukul 00.00 sampai 24.00 WITA, berupa 15 kali gempa guguran, 237 kali gempa vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 25 kali gempa tektonik lokal, dan 6 kali gempa tektonik jauh.

Adapun jumlah erupsi yang terjadi hari ini periode pukul 00.00 sampai 12.00 WITA terjadi sebanyak tiga kali gempa letusan dengan amplitudo 55 milimeter dan lama gempa 360 sampai 600 detik. PVMBG juga mencatat ada dua kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 20 sampai 55 militer.
​​​​​​
Baca juga: Pemkab Sitaro perpanjang Status Tanggap Darurat Gunung Ruang

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024