Manado (ANTARA) -
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mengalami tiga kali erupsi pada periode pengamatan pukul 12.00 - 18.00 WITA, Selasa.
 
Dalam laporan pengamatan yang disusun Kachfi Somantri, disebutkan kondisi gunung secara visual teramati tiga kali letusan dengan tinggi 800-1500 meter dengan warna asap kelabu dan hitam.

Baca juga: KRI Kakap dikerahkan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang
 
Letusan tersebut teramati pada pukul 13.46 Wita setinggi 1000 meter warna asap kelabu-hitam, selanjutnya pukul 13.56 Wita tinggi 1500 meter warna asap kelabu-hitam, dan letusan terakhir pukul 16.28 Wita tinggi 800 meter dengan warna asap kelabu-hitam.
 
Dilaporkan juga, gunung tampak jelas hingga berkabut, sementara asap kawah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah.
 
Tiga rentetan letusan tersebut memiliki amplitudo 20-41 milimeter, durasi 62-300 detik.
 
Terekam tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 6-40 milimeter, dominan 18 milimeter dengan tingkat aktivitas level IV awas.

Baca juga: Garuda Indonesia batalkan penerbangan di Bandara Djalaluddin Gorontalo
 
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berharap rekomendasi dipatuhi di antaranya, mematuhi rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif.
 
Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius tujuh kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.
 
Selanjutnya, masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.
 
Masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

Baca juga: Erupsi Gunung Ruang lebih besar, warga Tagulandang diminta mengungsi
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024