Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pengkajian MPR RI Djarot Syaiful Hidayat dan sejumlah anggota MPR lainnya melakukan kunjungan ke Bulgaria untuk memperkuat kembali hubungan bilateral kedua negara pada Senin (29/4).

Pertemuan tersebut berlangsung di gedung parlemen Bulgaria dan dipimpin perwakilan dari Parlemen Bulgaria sekaligus ketua parlemen Persahabatan Indonesia-Bulgaria, Stanislav Bogdanski.

Dalam siaran pers KBRI Sofia di Jakarta, Rabu, Djarot sangat mengapresiasi sambutan hangat anggota parlemen Bulgaria, kendati di saat reses mereka masih dapat melakukan pertemuan dan berdiskusi untuk mewujudkan peningkatan bilateral kedua negara.

Selama kunjungannya, Djarot didampingi anggota MPR Mindo Sianipar, Panggah Susanto, Moh. Haerul Amri, Dedi Wahidi, Mustafa Kamal, Filep Wamafma dan Rieke Diah Pitaloka.

Indonesia sebagai negara ekonomi terbesar di kawasan ASEAN dengan berbagai potensinya yang terus berkembang dapat menjadi pintu masuk ideal bagi Bulgaria untuk masuk ke dalam pasar bersama ASEAN.

Di sisi lain, Bulgaria sebagai bagian dari Uni Eropa diharapkan bisa menjadi salah satu pintu masuk kerja sama kemitraan yang lebih dalam dengan Indonesia.

"Oleh karenanya, kami berharap akan tercipta persahabatan, rasa saling percaya dan menguatkan antara Indonesia dan Bulgaria yang dalam jangka panjang akan memberikan citra positif kedua belah pihak dengan seluruh mitra-mitra di kawasan", kata Djarot.

Kemudian, kemitraan Indonesia dan Bulgaria sebagai negara berdaulat tentunya penting untuk bisa saling berbagi pengalaman historis tentang penguatan demokrasi dan pembangunan nasional.

Sementara itu, Dubes RI untuk Bulgaria merangkap Makedonia Utara dan Albania, Iwan Bogananta mengatakan hubungan bilateral Indonesia-Bulgaria yang terjalin selama 68 tahun sangat erat dan banyak kerja sama yang telah dilakukan di bidang politik, ekonomi, pertahanan dan sosial budaya.

Iwan mengaku selama menjadi Dubes di Bulgaria, terjadi peningkatan tren perdagangan bilateral sebesar 49 persen dengan total nilai perdagangan sebesar 755 juta dolar AS (sekitar Rp12,28 triliun).

"Kami juga telah merealisasikan program Indonesia Spice Up The World, dengan mewujudkan program Rendang Goes to Europe dalam hal ini membangun pabrik produksi dan rantai pasok makanan Indonesia di Bulgaria", kata Dubes.

Sementara itu, Bogdanski juga sangat mengapresiasi kunjungan anggota parlemen Indonesia ke Bulgaria.

"Dalam empat tahun terakhir, kerja sama kedua negara terus meningkat, tidak hanya antar-Pemerintah saja, namun juga dengan pihak swasta dan people-to-people contacts. Saya juga sangat mendorong penguatan kerja sama antar-Parlemen kedua negara," katanya.

Selama di Bulgaria, delegasi MPR RI juga melakukan pertemuan dengan Mahkamah Konstitusi setempat dan berdiskusi serta berbagi pengalaman terbaik mengenai praktek hukum, kompetensi dan ruang lingkup Mahkamah Konstitusi.

Ketua MK Bulgaria, Pavlina Panova, mengapresiasi kunjungan delegasi MPR RI dan menganggap Bulgaria juga perlu melakukan studi banding ke Indonesia. Pada kesempatan itu, MK Bulgaria juga berharap adanya kerja sama khusus dengan Mahkamah konstitusi Indonesia.

Baca juga: Rumania, Bulgaria gabung sebagian Wilayah Schengen Uni Eropa
Baca juga: Dubes RI fasilitasi investor Bulgaria jajaki kerja sama pendidikan

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
COPYRIGHT © ANTARA 2024