Jakarta (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bertemu dengan perwakilan badan ketenagakerjaan Jerman membahas potensi perluasan penempatan di sektor hospitality bagi pekerja migran Indonesia (PMI), menurut keterangan diterima di Jakarta, Sabtu.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani bertemu dengan perwakilan badan ketenagakerjaan Jerman Bundesagentur fur Arbeit (BA) dan organisasi GIZ di Frankfurt, Jerman, pada Kamis lalu (2/5) yang sudah bekerja sama dengan BP2MI sejak 2021 lewat Program Triple Win yang merupakan kerja sama antarpemerintah atau government to government (G to G).

Dalam kesempatan itu, Kepala BP2MI Benny menyampaikan isu-isu yang menjadi catatan BP2MI selama program Triple Win berjalan termasuk terkait perluasan sektor penempatan PMI di Jerman, khususnya sektor hospitality.

"Yang saat ini sedang dalam pembahasan dengan BP2MI, masalah modul ujian, usulan kerja sama pelatihan, masalah uang saku dan lainnya. BP2MI ingin perluasan sektor penempatan menjadi fokus BP2MI dan GIZ/BA saat ini agar penempatan PMI ke Jerman pada sektor lain dapat segera dilakukan dalam waktu dekat," jelas Benny.

Dia menjelaskan saat ini perawat berlisensi dari Indonesia, melalui BP2MI, memperoleh pelatihan bahasa dan teknis untuk bekerja di Jerman dan menerima dukungan saat mereka berintegrasi.

Sesampainya di Jerman mereka memulai proses pengakuan kesetaraan profesi sehingga mereka memiliki kompetensi yang sama dengan orang Jerman dan seluruh biaya mulai dari pelatihan hingga keberangkatan ditanggung oleh pemberi kerja.

Kepala Divisi Servis Internasional BA Thorsten Rolfsmaier menyampaikan apresiasi kepada BP2MI atas keberhasilan Program Triple Win di Indonesia melalui BP2MI.

Dia menjelaskan fokus Komisi Ketenagakerjaan Eropa saat ini adalah masalah kompetensi, bahkan mereka menyebut tahun ini sebagai "tahun kompetensi". Dengan Jerman di masa yang akan datang juga akan fokus pada peningkatan kompetensi bagi pekerja asing yang bekerja di Jerman.

"Isu pekerja migran selalu dibahas di Jerman saat ini karena Jerman sedang mengalami kekurangan tenaga kerja. Bahkan hal ini turut dibahas pada pertemuan Komisi Ketenagakerjaan Eropa di Brussels, Belgia, pada bulan lalu," jelas Thorsten Rolfsmaier.

Baca juga: BP2MI lihat potensi PMI penuhi kebutuhan tenaga perawat di Jerman

Baca juga: BP2MI paparkan syarat bekerja di Jepang dengan skema SSW


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024