Jakarta (ANTARA) -
Polres Metro Tangerang Selatan mengusut kasus dugaan kekerasan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) saat beribadah di Kawasan Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (5/5).
 
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya bakal mengecek tempat kejadian perkara (TKP) hingga mengecek fakta-fakta terkait kasus tersebut.
 
"Terkait laporan dugaan tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagai mana yg dimaksud dalam pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP masih diselidiki fakta-fakta di TKP," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
 
Kasi Humas Polres Tangsel AKP M. Agil Sahril menjelaskan, pihaknya bakal memanggil Ketua RT hingga tokoh masyarakat setempat.
 
"Polres Tangsel juga melakukan langkah dan upaya dengan cara klarifikasi/berkoordinasi dengan Ketua RT, Ketua RW, Kepala kelurahan, FKUB/tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda," kata Agil.

Baca juga: Polisi tetapkan empat tersangka dalam kasus perundungan di Serpong
Baca juga: Polisi tangkap pria penganiaya anak perempuan di Tangerang Selatan
 
Agil menjelaskan, pemanggilan tersebut dilakukan guna mencegah kejadian serupa di lokasi tersebut.
 
"Untuk berkoordinasi serta duduk bersama untuk bersama-sama mencegah terjadinya potensi dugaan pidana lainnya serta mempercayakan penanganan kejadian kepada pihak Kepolisian," ungkapnya.
 
Agil mengatakan bahwa pihaknya telah mengecek TKP dan mengumpulkan sejumlah fakta. Dia meminta publik menunggu terkait perkembangan kasus tersebut. "Mohon waktu nanti akan disimpulkan," katanya.
 
Sebelumnya, viral di media sosial yang diunggah mahasiswa Unpam mengalami kekerasan hingga pembacokan saat melakukan ibadah.
 
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah mahasiswa ketakutan dikerumuni massa. Beberapa dari mahasiswa tersebut terkena sabetan senjata tajam.
 
Salah satu mahasiswi mengaku ada pihak RT setempat yang turut melakukan persekusi. "Kalian tidak menghargai saya sebagai RT," kata seorang mahasiswi tersebut menirukan ucapan RT.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024