Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) siap mendukung produktivitas bawang merah di lahan urban farming yang berada di kawasan Korem 051/WKT Kodam Jaya, Desa Wanajaya, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

”Sebagai BUMN, tentunya Pupuk Indonesia sangat mendukung produktivitas bawang merah di lahan urban farming. Selain dapat berdampak positif bagi petani atau masyarakat, peningkatan produktivitas ini menjadi bukti dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa panen bawang merah di lahan perkotaan seluas 13 hektar ini merupakan sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan) bersama TNI AD dalam memperkuat penyediaan pangan dan mengendalikan inflasi di tengah ancaman dampak perubahan iklim.

"Kami senang sekali, budidaya di sini dengan modal Rp2,5 miliar, pendapatan kotor Rp6 miliar, bersihnya Rp1–2 miliar. Jadi kita patut bangga pada TNI," kata Amran.

Amran menuturkan gebrakan memajukan pertanian yang dilakukan TNI merupakan sinergi penting dalam rangka mengantisipasi ancaman krisis pangan dunia khususnya bagi Indonesia.

Menurut dia, terjaganya laju inflasi dan terjaminya ketersediaan pangan strategis dalam negeri berkat kerja sama semua pihak, terutama dukungan TNI dan Polri.

Oleh karena itu, membangun dan memperkuat penyediaan pangan harus dilakukan dengan bergandengan tangan terutama membangun lahan tidur dan generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian secara masif dan produktif serta menyediakan dukungan off takernya.

"Sekarang kita harus antisipasi mitigasi dampak El Nino yang terjadi saat ini melanda sektor pertanian," katanya.

Pada kesempatan yang sama, KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Kementan, khususnya perhatian dari Amran Sulaiman, sehingga mampu membuka lahan tidur menjadi kawasan urban farming, khususnya komoditas bawang merah.

TNI pun terus mendukung keberhasilan program pemerintah dalam mencetak sawah skala besar dan mengoptimasi lahan sehingga penanaman yang sekali setahun menjadi 2–3 kali setahun.

"Membangun urban farming untuk penguatan ketersediaan pangan ini harus dilakukan efektif. Ternyata di bawah jembatan dan sepanjang jalan tol, masih ada lahan tidur ribuan meter bahkan berhektar-hektar. Itu kalau dikasih kami TNI yang kerjakan, dipastikan memberikan manfaat bagi masyarakat dan menambah penyediaan pangan," kata Maruli.

Baca juga: Pupuk Indonesia salurkan bantuan untuk bencana di Tanah Datar Sumbar
Baca juga: Beasiswa Pupuk Kaltim wisuda 30 peserta vokasi Teknik Pengelasan
Baca juga: Pupuk Indonesia sebut realisasi penyaluran pupuk subsidi berjalan baik

 

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024