Jakarta (ANTARA) - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) berharap Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara) dapat disinergikan dengan bursa komoditas.

"Tentunya kita sangat menghargai apa yang dibuat oleh pemerintah yakni Simbara. Simbara itu sebenarnya data juga jadi di sana ada data, saya kira akan lebih bagus data tersebut bisa sinergi dengan bursa juga," ujar Direktur Utama ICDX Nursalam di Jakarta, Kamis.

Menurut Nursalam, sebenarnya bursa itu bukan membutuhkan data. Bursa itu adalah penghasil data sehingga nanti kalau ada komoditas yang sudah diperdagangkan di bursa pasti output-nya adalah data.

"Data ini lebih bagus kalau disinergikan dengan Simbara data yang pemerintah sudah punya sehingga itu akan lebih bagus lagi. Dengan demikian, ketika pemerintah mengambil suatu kebijakan itu akan cek ricek datanya sehingga akan sangat bagus. Jadi bukan apa-apa, justru kita sinergikan," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membidik digitalisasi sistem pengelolaan timah selesai pada Juni 2024 untuk mencegah praktik korupsi.

Menurut dia, setelah digitalisasi pengelolaan timah selesai, akan terdapat transparansi untuk melacak asal dari timah tersebut, apakah pengelola sudah membayar pajak atau belum, bahkan bisa melacak apakah pengelola sudah membayar royalti atau belum.

Tidak hanya timah, Luhut juga berharap dapat segera mendigitalisasi pengelolaan nikel, sawit, dan hasil sumber daya alam lainnya.

Oleh karena itu, ia mendorong percepatan digitalisasi timah. Sebetulnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meluncurkan platform Simbara untuk meningkatkan tata kelola di sektor mineral dan batu bara.

Baca juga: ICDX - Shanghai Metal Market gelar Asean Tin Industry Conference 2024
Baca juga: Dukung dekarbonisasi, ICDX jalankan Indonesia Clean Metal Initiatives
Baca juga: ICDX catat peningkatan transaksi 10 persen di kuartal I-2024
Baca juga: ICDX: Total transaksi komoditas syariah selama 2024 capai Rp224 miliar

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024