"Semua aman, dipastikan sehat, sejauh ini tidak laporan (hewan kurban tidak sehat) dari teman-teman di kecamatan," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C. Palit di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa kesehatan hewan kurban selain melalui pemeriksaan oleh dokter hewan, juga melalui aplikasi 'IDENTIK PKH' milik Kementerian Pertanian. yang dapat menunjukkan status vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan kurban.
"Kita periksa juga pakai aplikasi itu karena kesehatan hewanmenjadi tugas Sudin KPKP untuk memeriksa," ujar Novy.
Adapun pemeriksaan dilakukan memindai penanda berupa pelat kuning pada telinga hewan kurban (ear tag) menggunakan aplikasi 'IDENTIK PKH'.
Baca juga: Pemkot Jakpus awasi penampungan hewan kurban agar selalu bersih
Usai dipindai dan diproses oleh aplikasi tersebut, informasi status vaksinasi PMK hewan bersangkutan akan muncul pada aplikasi.
"Sebagian besar yang punya 'ear tag' bisa muncul di aplikasi, tapi tetap kita periksa kesehatan semua hewan kurban untuk memastikan," kata Novy.
Novy menyebut bahwa masyarakat dapat melihat status vaksinasi hewan kurban yang hendak dibeli dengan menggunakan aplikasi tersebut.
"Dalam sosialisasi untuk panitia kurban 5 Juni 2024, disampaikan bahwa 'ear tag' pada ternak itu berisi riwayat asal dan catatan vaksinasinya. Jadi bila memilih hewan kurban bisa dicek melalui aplikasi itu," kata Novy.
Meskipun status vaksinasi PMK hewan kurban dapat dilihat melalui aplikasi tersebut, Novy tetap mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang telah memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari Sudin KPKP.
Baca juga: Seratus lebih tempat hewan kurban di Jakarta Pusat sudah diperiksa
"Kami imbau untuk membeli hewan kurban yang sudah terperiksa oleh petugas. Kami berikan SKKH setelah diperiksa," kata Novy.
Hingga Jumat ini pukul 11.18 WIB, Novy telah memeriksa 8.937 hewan kurban dengan rincian 3.758 ekor sapi, 45 kerbau, 4.718 kambing dan 416 domba di delapan kecamatan setempat.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2024
