Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berkomitmen memajukan industri rotan di daerahnya dengan membantu para perajin dan pengusaha memperoleh bahan baku berkualitas untuk dijadikan produk furnitur maupun hasta karya lainnya.

Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Sabtu, mengatakan untuk mengoptimalkan suplai bahan baku tersebut pihaknya membangun pusat logistik rotan yang diestimasikan dapat dimulai pada 2024 ini.

Menurutnya, pusat logistik rotan ini bisa difungsikan sebagai lokasi penyimpanan bahan baku yang disuplai dari pengusaha lokal supaya perajin bisa lebih cepat membuat produk saat pesanan sedang tinggi.

“Kita ingin ada satu kawasan atau tempat penyimpanan logistik, sehingga ketika pemesanan tinggi suplai bahan bakunya ada,” katanya.

Wahyu mengatakan rencana ini sudah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga proses pembangunan pusat logistik rotan di Cirebon bisa dilakukan sesegera mungkin.

Dengan komitmen tersebut, kata dia, diharapkan industri rotan di Cirebon tetap berkembang dan semakin banyak lagi produk yang diekspor ke pasar mancanegara.

Baca juga: Produk rotan Cirebon tembus pasar Spanyol senilai 28 ribu dolar AS

Baca juga: OJK Cirebon: Pembiayaan LKM Syariah naik 3,51 persen hingga Maret 2024


Wahyu menuturkan bahwa kerajinan rotan sudah menjadi identitas yang melekat bagi Kabupaten Cirebon. Oleh karenanya pengembangan sektor ini selalu diprioritaskan.

Pihaknya juga akan fokus memaksimalkan penjualan produk rotan di pasar dalam negeri, agar industri ini tetap tumbuh dan bisa menyerap lebih banyak pekerja lokal.

“Kalau itu dilakukan, akses pasar rotan bisa lebih luas dan mudah. Tapi kita prioritaskan untuk membangun sentra rotan. Nantinya potensi makanan, batik, dan rotan akan digabungkan,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Noneng Komara Nengsih menyebutkan bahwa Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daerah yang memberikan kontribusi cukup signifikan dalam kinerja ekspor produk rotan di wilayahnya.

Pihaknya berusaha menjaga agar kinerja ekspor dari sektor kerajinan rotan di Cirebon tetap berkembang, dengan membuka peluang pasar baru di sejumlah negara. “Kemarin ke Dubai, bersama binaan kami. Sudah menghasilkan MoU untuk ekspor. Tahun kemarin ada perlambatan, karena ada konflik global (di Eropa). Kalau melewati zona perang tidak mungkin. Costnya menjadi mahal juga,” ucap dia.

Baca juga: OJK Cirebon perluas program Desa EKI di Kuningan

Baca juga: Pemkab Cirebon pastikan stok beras aman jelang Idul Adha


Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024