Jakarta (ANTARA) - Dari empat laga sebelumnya, Portugal menduduki tempat tertinggi di antara delapan perempat finalis Euro 2024 termasuk Prancis karena unggul dalam jumlah umpan terkirim, penguasaan bola, volume serangan, dan jelajah lapangan.

Selecao juga mengungguli Les Bleus dalam jumlah gol, penciptaan peluang, dan efektivitas tekel di daerah pertahanan sendiri. Prancis hanya unggul dalam akurasi umpan.

Untuk itulah, laga perempat final Euro 2024 antara Portugal dan Prancis di Volksparkstadion, Hamburg, pada Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB nanti, kemungkinan dimenangkan oleh Portugal.

Portugal mencetak lima gol dan kebobolan dua gol, sedangkan Prancis mencetak tiga gol dan kebobolan satu gol. Selecao juga unggul dalam jumlah serangan, yakni 306 melawan 232. Mereka membuat 74 peluang yang 21 di antaranya tepat sasaran, sedangkan Prancis membuat 69 peluang yang 21 di antaranya tepat sasaran.

Tapi sepak bola bukan cuma tentang menyerang dan mencetak gol, tetapi juga tentang pertahanan. Nah, dalam soal ini Prancis jago sekali.

Padahal, Cristiano Ronaldo cs selalu kesulitan menghadapi tim-tim yang memiliki pertahanan solid. Mereka hampir dijegal Republik Ceko kalau bukan berkat gol bunuh diri Robin Hranac dan gol Francisco Conceicao pada menit tambahan babak kedua.
Penjaga gawang Portugal Diogo Costa saat mementahan tendangan penalti Benjamin Verbic dalam adu penalti dalam pertandingan 16 besar Euro 2024 antara Portugal dan Slovenia di Frankfurt Arena, Frankfurt am Main, Senin (1/7/2024). ANTARA/AFP/Kirill Kudryavtsev/am.

Baca juga: Diogo Costa bawa Portugal ke perempat final untuk hadapi Prancis

Portugal baru agak nyaman ketika menaklukkan Turki 3-0, tapi kembali kesulitan menembus tim yang memiliki pertahanan rapat hingga menyerah 0-2 kepada Georgia yang membangun benteng pertahanan yang tangguh.

Dalam babak 16 besar, Portugal kembali ditantang tim dengan pertahanan solid dan mengandalkan serangan balik, Slovenia. Mereka nyaris tersisih lebih cepat jika saja kiper Diogo Costa tak mementahkan semua dari tiga tendangan penalti Slovenia.

Kini, mereka menghadapi tim yang selain kuat dalam bertahan, tapi jauh maut dalam melancarkan serangan balik.

Tim asuhan Didier Deschamps memang tumpul di muka gawang, tapi lini-lini permainannya yang lain menjadi jaminan bakal frustrasi lagi pendukung Selecao karena melihat timnya kesulitan mengoyak pertahanan lawan, dan bahkan kesulitan mendapatkan ruang tembak ideal.

Tapi jika melihat dua pertemuan terakhir antara kedua tim dalam Piala Eropa, Portugal yang juara Euro 2016 tak pernah kalah dari Prancis. Kedua tim total sudah bertemu lima kali dalam ajang Euro.

Baca juga: Roberto Martnez: Portugal siap menghadapi Prancis
Baca juga: Gol bunuh diri Vertonghen antar Prancis ke perempat final

Selanjutnya: Ronaldo vs Mbappe
Ronaldo vs Mbappe

Deschamps yang pragmatis tidak terlalu peduli lini serangnya disebut tumpul. Dia hanya peduli bagaimana memenangkan Prancis yang sudah dua kali menjuarai Piala Eropa.

Kendati dihuni para penyerang oportunis, khususnya Kylian Mbappe, baru tiga gol yang dicetak Prancis. Satu gol dari penalti Mbappe, sedangkan dua lainnya merupakan gol bunuh diri termasuk dari bek tengah Belgia Jan Vertonghen yang membawa Les Blues ke perempat final.

Deschamps dan tim tak peduli karena yang mereka pedulikan bagaimana caranya menang, dan sekaligus menjaga diri tidak kebobolan.

Prancis memang memiliki bekal kuat di lini tengah dan belakang, yang piawai meredam lawan.

Walau sudah ditinggalkan Raphael Varane dan Hugo Lloris, Prancis tetap sekuat dulu. Kehadiran kiper AC Milan Mike Magnan, bek tengah Bayern Munchen Dayot Upamecano dan bek tengah Arsenal William Saliba, membuat lini pertahanan Les Bleus tak berkurang kekuatannya.

Buktinya, dalam empat laga Euro 2024 terdahulu mereka hanya sekali kebobolan dari penalti Robert Lewandowski.

Lini belakang Prancis yang ditunjang ketangguhan lini tengahnya bakal menyulitkan Portugal yang agresif dalam semua lini, termasuk bek tengah Ruben Dias yang acap membantu serangan, apalagi dua bek sayapnya yang tak bisa diam cuma di wilayah alaminya.
Penyerang Prancis #10 Kylian Mbappe, mengenakan masker pelindung, terlihat selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA Euro 2024 antara Prancis dan Belgia di Duesseldorf Arena di Duesseldorf pada Senin (1/7/2024). (ANTARA/AFP/Franck Fife)

Baca juga: Deschamps puji Mbappe sebagai pemimpin yang diperlukan timnas Prancis

Berbeda dari Ceko, Georgia, dan Slovenia, Prancis memiliki penyerang-penyerang yang bisa membuat Portugal lebih merana, walau duet Dayot Upamecano-William Saliba juga bisa merana karena kuartet serang Portugal pimpinan Cristiano Ronaldo.

Ronaldo sudah membuat sejarah dalam Piala Eropa, dengan tampil dalam enam Piala Eropa dan mencetak total 14 gol atau terbanyak sepanjang masa.

Dia sudah menyatakan Euro 2024 adalah Piala Eropa terakhirnya. Dia tentu tak ingin Piala Eropa terakhirnya ini berakhir tragis tanpa menciptakan gol.

Tapi Ronaldo akan terus mencoba seperti saat dia memutuskan tetap menjadi salah satu penendang adu penalti kala melawan Slovenia, walau tendangan penalti pada waktu normalnya digagalkan Jan Oblak.

Sikap ngotot Ronaldo ini adalah juga sikap mental Kylian Mbappe, yang mengidolakan Ronaldo. Bintang Piala Dunia 2018 dan 2022 itu juga berusaha terus mencoba.

Persaingan antara dua pemain dari dua generasi berbeda ini sendiri, dalam mengakhiri kemandulan mereka selama Euro 2024, sudah merupakan atraksi menarik lain dalam pertandingan di kandang Bayern Muenchen ini.

Baca juga: Asisten pelatih sebut "tidak mudah" bagi Mbappe bermain dengan topeng

Selanjutnya: Pola yang sama
Pola yang sama

Masih menggunakan pola 4-2-3-1, Roberto Martinez memiliki skuad yang semua anggotanya siap diturunkan. Tapi dia cenderung mempertahankan sebelas pemain pertama yang sama ketika mengantarkan Portugal ke perempat final.

Ronaldo yang sudah melepaskan total 20 tembakan ke gawang, kembali memimpin unit serang Selecao di depan trio gelandang serang; Rafael Leao, Bruno Fernandes, dan Bernardo Silva.

Joao Palninha dan Vitinha tetap menjadi pengatur permainan Selecao sebagai dua jangkar di lapangan tengah, sedangkan duet Pepe dan Ruben Dias berdiri vertikal di belakang dua gelandang tengah itu, dengan tugas utama melindungi kiper Diogo Coasta.

Nuno Mendes di kiri dan Joao Cancelo di kanan, akan aktif di kedua sayap pertahanan yang sekaligus membantu tim dalam menyerang.
Penyerang Portugal Cristiano Ronaldo saat menjalani sesi lataihan di pusat pelatihan Portugal di Harsewinkel pada 3 Juli 2024, menjelang pertandingan perempat final Euro 2024 melawan Prancis esok Jumat. (AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA)

Baca juga: Nuno Mendes: Kami semua akan membantu Ronaldo di Euro 2024

Di sisi lain, Deschamps juga sepertinya tak berhasrat mengubah susunan pemain Prancis yang mencampakkan peringkat tiga Belgia dari Euro 2024.

Namun dia tak bisa menurunkan Adrien Rabiot yang terkena larangan bermain akibat akumulasi dua kartu kuning.

Eduardo Camavinga atau Antoinne Griezmman bisa menjadi pengisi tempat yang ditinggalkan Rabiot, untuk mengapit Aurelien Tchouameni di tengah dan N'Golo Kante di kanan, sebagai trio gelandang tengah yang menjadi poros permainan Les Bleus dalam pola 4-3-3.

Trisula serangan tetap diisi Mbappe di sayap kiri, Marcus Thuram di tengah, dan Ousmane Dembele di kanan, sementara Theo Hernandez, William Saliba, Dayot Upamecano dan Jules Kounde menjadi kuartet lini belakang yang memastikan penjaga gawang Mike Maignan tak disentuh pemain-pemain ortugal.

Pemenang laga ini akan berhadapan dengan Jerman atau Spanyol dalam semifinal di Allianz Arena, Muenchen, Rabu dini hari pekan depan pukul 02.00 WIB.

Baca juga: Cek fakta, Polisi Jerman minta suporter merokok ganja di Euro 2024
Baca juga: Top skor Euro: Gakpo, Mikautadze, Musiala, dan Schranz pimpin tiga gol
Baca juga: Jadwal lengkap perempat final Euro 2024: Spanyol vs Jerman

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024