Biak (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik Biak, Papua Simon Rumaropen menilai adanya kebijakan pemerintah menaikkan biaya operasional prajurit TNI/Polri sebagai salah satu upaya meningkatkan kinerja kesejahteraan prajurit yang mengabdi untuk menjaga kedaulatan NKRI di wilayah Papua.

"Adanya kebijakan untuk kenaikan biaya operasional prajurit TNI/Polri menjadi Rp97 ribu/hari diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan tugas prajurit kepada masyarakat di daerah setempat," kata pengamat Simon Rumaropen di Biak,Kamis.

Ia mengaku, kebijakan pemerintah menaikkan dana operasional prajurit TNI/Polri yang bertugas di wilayah Papua patut diberikan apresiasi.

Sebab melalui kenaikan biaya operasional prajurit, lanjut dia, pemerintah berarti sangat memperhatikan kesejahteraan prajurit.

Sebagai masyarakat Papua , lanjut dia, kita patut memberikan apresiasi dengan adanya kebijakan pemerintah dalam menaikkan anggaran operasional prajurit.

"Semua warga bisa mendukung kebijakan pemerintah menaikkan anggaran operasional TNI/Polri," sebutnya.

Sementara itu, tokoh adat Biak JJK Mandibodibo menilai pemerintah terus memberikan kesejahteraan bagi prajurit TNI/Polri.

"Sebagai warga Biak kita apresiasi dengan pengabdian prajurit TNI/Polri karena telah menjaga stabilitas keamanan di daerah ini yang aman, damai dan kondusif," katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, tingkat kesejahteraan untuk prajurit TNI/Polri yang bertugas di Papua bisa meningkat karena diperhatikan pemerintah.

Kenaikan operasional itu juga, lanjut dia, untuk menyesuaikan dengan tingkat kemahalan harga kebutuhan bahan pokok di Papua.

"Sehingga perlu adanya perbedaan dana operasional antara prajurit yang bertugas di wilayah paling Timur Indonesia ini," katanya.
Baca juga: DPR Papua: Kenaikan operasional TNI-Polri sesuai kebutuhan prajurit
Baca juga: Kapolda: Kenaikan operasional TNI-Polri atasi kemahalan di Tanah Papua

Pewarta: Muhsidin
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2024