Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) berkomitmen dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) pada setiap aktivitas bisnisnya, termasuk kepada mitra kerja atau vendor aktif perusahaan.

"Peran mitra kerja dalam mendukung perjalanan bisnis sangat signifikan, oleh karenanya perlu memastikan seluruh mitra kerja dapat memahami kebijakan dan patuh pada perundang- undangan yang berlaku sehingga vendor memiliki integritas, kapabilitas dan kredibilitas dalam mendukung operasional Pertamina," kata Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Erry Widiastono lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Erry menyampaikannya pada kegiatan Vendor Day 2024 di Grha Pertamina, Jakarta, Kamis (11/7).

"Hal ini pun merupakan tanggung jawab dan komitmen Pertamina dalam pembinaan vendor sebagai mitra kerja strategis," lanjut Erry.

Ia menegaskan kepada seluruh mitra kerja Pertamina untuk tidak memberikan toleransi terhadap fraud serta mengedepankan komitmen terhadap green procurement. Pertamina juga memberikan himbauan hal yang perlu ditingkatkan kepada para vendor sebagai mitra kerja Pertamina secara berkelanjutan.

Pertama, kata dia, yaitu kapabilitas dan kapasitas layanan produk atau jasa. Pertamina membutuhkan mitra kerja strategis dalam mendukung operasional bisnisnya dengan meningkatkan kompetensi dan kapabilitas.

Selain itu, kapasitas juga menjadi hal penting dalam mendukung operasional bisnis Pertamina mengingat entitas Grup Pertamina semakin bertambah, sekaligus keberpihakan Pertamina terhadap penggunaan produk dalam negeri sebagaimana program yang dicanangkan oleh pemerintah.

Hal kedua, menurut Erry, yakni adaptasi digitalisasi pengadaan barang/ jasa. ia menekankan transformasi digitalisasi dan teknologi adalah keniscayaan di Pertamina dan perlu dilakukan secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir, termasuk digitalisasi pada pada proses pengadaan barang/jasa.

Implementasi penggunaan aplikasi yang terintegrasi dalam satu sistem mulai dari tahapan perencanaan, proses sourcing hingga kontrak dan pembayaran menjadi target Pertamina dalam waktu dekat ini, diwujudkan dalam digital platform pipeline, yaitu One Procurement to Pay.

"Sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi adalah pentingnya kecepatan proses dalam pengadaan barang jasa. Selain itu, aspek accountability, traceable, dan competitiveness merupakan suatu hal yang tak bisa dipungkiri dan tak bisa dihindari," kata Erry.

Saat ini, Pertamina juga sedang mengembangkan katalog elektronik/e-Catalogue sebagai bentuk metode pengadaan pemenuhan kebutuhan operasional perusahaan dengan lebih cepat yang dilakukan secara digital.

Sementara, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan kegiatan tahunan Vendor Day 2024 merupakan wujud apresiasi Pertamina para mitra kerja dalam proses pengadaan barang dan jasa.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan para mitra strategis Pertamina dapat berkomitmen memenuhi legitimasi untuk aspek environmental, social, and governance (ESG) dan untuk mencapainya, kami sedang mengembangkan platform baru terkait green procurement yang tentunya juga mengedepankan pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) serta aspek healthy, safety, security, and environment (HSSE)," ujar Fadjar.

Baca juga: Pertamina tambah armada mobil tangki atasi kelangkaan BBM Labuan Bajo
Baca juga: Pertamina catat transaksi PaDi UMKM 2023 sebesar Rp12 triliun

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024