Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berupaya memulihkan jalan rusak di Parit Enam, Kecamatan Tembilahan Hulu di Kabupaten Indragiri Hilir yang terban akibat abrasi sungai, dengan cara meletakkan karung/kantong tanah pada kiri badan jalan.

"Selain itu, juga memasang kayu cerucuk pada area jalan rusak itu. Jalan terban akibat diterjang abrasi sungai, dengan upaya ini semoga dapat meminimalisasi pergerakan badan jalan ambrol itu untuk sementara jalan masih bisa dipakai," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indragiri Hilir (Inhil) R Arliansyah, Senin.

Menurut Arliansyah, pada bagian kanan bahu jalan sudah dibuatkan jalan baru 3 meter dan panjang 70 meter sebagai sarana jalan sementara, sedangkan separuh badan jalan yang tak terkena retakan masih bisa dimanfaatkan untuk kelancaran arus lalu lintas.

Dengan demikian, katanya lagi, pembangunan tambahan jalan baru 3 meter itu dapat berfungsi melayani arus lalu lintas kedua arah, dari arah Rengat menuju Tembilahan dan sebaliknya.

"Pekerjaan pembangunan tambahan ruas jalan tersebut dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Arliansyah.

Ia menjelaskan, badan jalan di Parit Enam Tembilahan Hulu kembali terjadi penurunan pascalongsor pada Senin (8/7), akibat abrasi sungai hingga terjadi penurunan badan jalan sedalam 0,15 cm, dan pada badan jalan juga terjadi pergerakan 0,09 cm ke arah sungai.

Berbagai upaya pencegahan abrasi agar tidak semakin parah di tepian Jalan Parit Enam Tembilahan Hulu itu diharapkan dapat mengurangi pergerakan badan jalan ambrol ke sungai.

Longsor di Parit Enam, Kecamatan Tembilahan Hulu terjadi akibat abrasi sungai Senin (8/7) pada pukul 13.30 WIB itu, sehingga berdampak enam unit rumah terseret ke sungai dan 16 jiwa dari enam kepala keluarga terdampak atas bencana alam itu.
Baca juga: Jalinsum Sumbar-Riau bisa dilalui saat pembersihan material longsor
Baca juga: Jalan lintas Riau-Sumbar sudah bisa dilewati dengan lancar

Pewarta: Frislidia
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024