Denpasar (ANTARA News) - Aksi pembunuhan terhadap Heidi Murphy (34), wanita berkebangsaan Australia yang membuka usaha garmen di Bali, diduga kuat bermotifkan dendam pribadi, demikian pernyataan polisi. "Kami duga kasus tersebut bermotifkan dendam. Masalahkan, tidak terdeteksi ada harta kekayaan korban yang cukup berharga hilang dari tempat tinggal Murphy," kata Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Badung, AKBP Ahmad Subarkah, di Denpasar, Bali, Senin. Ia menyebutkan, dari hasil pemeriksaan pendahuluan, sejauh ini belum ditemukan barang yang cukup berharga hilang dari tempat kejadian, yakni di Vila Mekar Sari, Kuta Utara, yang selama ini dikontrak Murphy. Selain itu, ia mengemukakan, kondisi tempat kejadian juga tergolong utuh, tidak ada bekas diobrak-abrik si pelaku pembunuhan, seperti sebuah lokasi yang menjadi korban perampokan. Melihat hal itu, ia pun menduga bahwa kasus pembunuhan terhadap pengusaha garmen di Bali tersebut terkait masalah dendam pribadi. Namun demikian, lanjut dia, kepastiannya lebih lanjut masih harus dikembangkan di lapangan. Murphy, yang tercatat tinggal di Vila Mekar Sari sejak awal tahun ini, pada Minggu (10/2) siang ditemukan telah menjadi mayat di bagian lantai kamar tidurnya dengan 16 lubang bekas tusukan senjata tajam. Luka sebanyak itu, antara lain di bagian leher, dada dan punggung korban yang saat ditemukan dalam keadaan tanpa busana secuil pun. Untuk mendapatkan visum dokter mengenai sebab-sebab kematiannya, jenazah korban kini masih berada di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. Pihak Polres Badung yang menangani kasus tersebut, hingga kini masih memburu tersangka pelaku pembunuhnya, demikian KBP Ahmad Subarkah. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008