Kediri (ANTARA News) - Puluhan petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kediri, Jawa Timur (Jatim), turun ke jalan untuk menolak pengalihfungsian Depot Pertamina Kediri, Kamis. Pendemo yang didominasi kaum perempuan itu mendatangi Gedung DPRD Kota Kediri untuk menyampaikan aspirasinya agar pengalihfungsian Depot Pertamina Kediri menjadi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dibatalkan. "Kami minta Bapak Walikota untuk memperhatikan masalah ini." kata pengusaha SPBU, M. Habib, selaku koordinator aksi. Menurut dia, Depot Pertamina Kediri selama ini menjadi tumpuan perekonomian warga, sehingga Pemkot Kediri harus turut serta menolak pengalihfungsian. Setelah berunjuk rasa di gedung dewan, massa bergerak menuju Depot Pertamina Kediri di Jalan Sultan Agung dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Usai orasi massa memasang dua spanduk, masing-masing bertuliskan "Pak Presiden, Perhatikan Rakyat Kecil di Kediri dan sekitarnya, BBM Mulai Langka" dan "Pak Walikota, Tolong Ditolak Penutupan Depot Pertamina Kediri" di kedua pintu gerbang Depot Pertamina Kediri. Sudah dua hari terakhir, beberapa SPBU di eks Karesidenan Kediri yang meliputi Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Nganjuk, Tulungagung, dan Trenggalek tak mendapatkan pasokan BBM dari Depot Pertamina Kediri. Sementara itu, Kepala Operasional Depot Pertamina Kediri, Robinson Manangar Wijaya mengatakan, pengalihfungsian Depot Pertamina Kediri itu sudah diujicobakan mulai 24 Juli 2008 dan akan berlaku efektif pada 1 September 2008. "Pengalihfungsian ini didasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya kondisi Depot Pertamina Kediri yang sudah tidak memenuhi syarat, karena berada di pusat kota dan jarak dengan rumah warga hanya tiga sampai empat meter," katanya. Selain itu, pengalihfungsian tersebut juga untuk menyederhanakan jalur distribusi. Semula distribusi BBM berasal dari Tanjung Perak Surabaya menuju Depot Pertamina Kediri sebelum dikirim ke seluruh SPBU di wilayah eks Karesidenan Kediri. "Nanti jalur distribusi ini akan diubah dari Surabaya langsung ke tangki-tangki SPBU, tanpa harus melalui Depot Pertamina," ujarnya. Selama masa uji coba, Depot Pertamina Kediri hanya melayani pengiriman 60 SPBU. Sedang 39 SPBU mendapatkan kiriman dari Instalasi Surabaya Grup (ISG) di Tanjung Perak, Surabaya dan 21 SPBU lainnya dari Depot Pertamina Madiun. "Kami masih terus melakukan evaluasi, sampai pengalihfungsian ini berlaku efektif pada 1 September mendatang. Sejak 24 Juli lalu kami sudah mengoperasikan 50 persen dari 23 armada yang ada di sini," katanya. Selama ini, Depot Pertamina Kediri memasok 3.000 ton premium, 2.000 ton solar, dan 1.000 ton minyak tanah di wilayah eks karesidenan Kediri. Pengalihfungsian ini dipastikan akan berdampak pada karyawan yang selama ini bekerja di Depot Pertamina Kediri. "Itu sudah pasti, karena SPBE nanti hanya membutuhkan 50 orang karyawan saja," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008