Rifqi Fitriadi harus menghentikan perlawanan Althaf dalam pertandingan tiga set dengan skor 6-3, 4-6, 7-5
Laga berlangsung alot sejak set pertama. Rifqi mencuri angka pada gim pertama, tetapi Althaf kemudian berhasil menyamakan kedudukan. Selanjutnya, Althaf tidak dapat menahan tekanan Rifqi dan petenis Jatim berusia 22 tahun ini mengamankan set pertama dengan skor 6-3.
Pada set kedua, Rifqi yang unggul pada gim-gim awal harus mengakui ketngguhan Althaf. Petenis Papua Barat berusia 20 tahun itu menyalip angka pada gim keempat dan memenangi set kedua dengan skor 6-4 untuk memaksa dimainkan set ketiga.
Di set penentuan ini, Althaf masih tampil solid dan memimpin pada gim-gim awal hingga unggul 5-3. Namun, Rifqi tidak menyerah dan berhasil bangkit mengejar ketinggalan dengan mematahkan servis lawannya untuk menyamakan skor 5-5.
Setelah itu, Rifqi semakin percaya dan terus menekan Althaf hingga merebut dua gim selanjutnya untuk mengamankan medali emas bagi kontingen Jatim.
Usai pertandingan, Rifqi mengucapkan terima kasih kepada para pendukung, termasuk orang tua dan KONI Jawa Timur, sehingga bisa bermain lepas.
“Setelah empat tahun latihan mempersiapkan diri, akhirnya semua perjuangan terbayarkan," ujar Rifqi.
Medali perunggu nomor tunggal putra diperoleh David Agung Susanto (Jawa Timur) dan Patriach Kristomega (Bangka Belitung) yang sebelumnya tersingkir di semifinal.
Selain tunggal putra, pertandingan hari terakhir cabang olahraga tenis juga memperebutkan medali emas nomor tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Tim Jatim yang bermaterikan banyak petenis papan atas nasional menempatkan wakilnya di semua nomor final dan sejauh ini sudah mengoleksi tiga emas. Dua keping emas sebelumnya direbut dari nomor beregu putra dan putri.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021