Noken itu merupakan simbol rahim seorang ibu, rahim yang selalu melahirkan dan menghasilkan nilai-nilai positif di masyarakatJayapura (ANTARA) - Tarian noken merupakan salah satu jenis tarian adat dari Bumi Cenderawasih yang memiliki makna kemakmuran dan kesuburan, tarian itu dihadirkan dan dikenalkan kepada masyarakat nusantara lewat ajang PON XX Papua.
Sebagai tarian adat yang dihargai, tari noken diharapkan dapat mengajarkan masyarakat Indonesia makna dari keterbukaan sehingga bisa mendapatkan kemakmuran.
“Noken itu merupakan simbol rahim seorang ibu, rahim yang selalu melahirkan dan menghasilkan nilai-nilai positif di masyarakat,” kata Jimmy Ondikeleuw pelatih para penari noken di ajang PON Papua ditulis Minggu.
Baca juga: Pilihan noken termahal buat 'buah tangan' harganya sampai Rp4 juta
Jimmy menjelaskan dalam tarian noken masyarakat juga diajarkan makna keterbukaan dan transparansi seperti layaknya bentuk khas noken yang memiliki pori-pori.
Masyarakat yang terbuka menjadi salah satu cara membawa keberkahan dalam kehidupan.
Di samping itu, makna kemakmuran noken dilihat dari fungsinya saat digunakan oleh masyarakat Papua sehari-hari yang bisa menampung banyak barang dan juga makanan.
Dengan menampung banyak rezeki maka masyarakat dapat memiliki penghidupan yang layak.
Oleh karena filosofi noken sebagai rahim seorang ibu, maka tarian noken wajib dibawakan oleh perempuan.
“Karena dasarnya noken itu adalah rahim perempuan, itu yang membuatnya wajib hanya boleh menjadi tarian khusus perempuan. Menggambarkan bahwa perempuan mengajarkan nilai-nilai untuk menghidupi keluarga,” kata Jimmy.
Baca juga: Presiden beli Noken di pinggir jalan dari Mama-Mama
Baca juga: Penjualan noken meningkat karena PON Papua
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021