Julyana meraih kemenangan angka dari atlet putri Papua Darlin Asso dengan skor 3-0 pada pertandingan yang berlangsung di Gedung Serba Guna Eme Neme Yauware Mimika, Papua.
Tiga orang anggota Dewan Juri masing-masing memberikan angka yang lebih tinggi untuk Julyana yang bertarung dari sudut merah, dibandingkan Darlin yang bertarung dari sudut hitam.
Baca juga: Sumut rebut satu emas tarung derajat dari tuan rumah PON Papua
Juri satu memberikan nilai 12 untuk merah dan 6 untuk hitam, juri dua memberikan nilai 9 untuk merah dan 8 untuk hitam, dan juri tiga memberikan nilai 12 untuk merah dan 8 untuk hitam.
Adapun juri satu Jeni Handoni dari Jawa Barat, juri dua Afif Veri Santosa dari Jawa Tengah, dan juri tiga Nasrullah dari DKI Jakarta.
Sedangkan wasit yang memimpin pertandingan itu adalah Dita Juwita Agustina dari Jawa Barat.
Julyana mengatakan kemenangan tersebut didedikasikan kepada seluruh masyarakat NTB, khususnya kepala desa Lune dan seluruh warga Kabupaten Dompu, NTB yang telah mendukung dirinya hingga bisa berkarir sejauh ini di olahraga tarung derajat.
Baca juga: 81 emas PON Papua diperebutkan hari ini, tarung derajat 18 medali
Menurut Julyana, kesempatannya memenangi pertarungan itu berkat mengikuti instruksi pelatih Abdul Chair yang menyuruhnya melancarkan tendangan samping ke arah wajah Darlin, mirip Hoyokusen atau tendangan beruntun, jurus andalan tokoh video game Street Fighter Chun-Li.
"Sesuai dengan instruksi pelatih setelah menonton video pertandingan dan mempelajari main saya melawan Bali kemarin. Saya melakukan tendangan samping 'double fight' serangan menyusun," kata Julyana kepada ANTARA seusai pertandingan.
Abdul Choir selaku pelatih sangat bangga dengan prestasi Julyana. Sebab, dalam penampilan perdananya di PON, atlet putri berusia 19 tahun itu langsung menunjukkan prestasi gemilang.
Sebelumnya di Pra-PON, Julyana juga meraih medali emas. "Alhamdulillah, kemenangan ini menyusul prestasi sewaktu di Pra-PON," kata Choir.
Ia mengatakan bidikan NTB selanjutnya adalah medali emas pada PON berikutnya di Sumatera Utara dan Aceh. Untuk meraih itu, Julyana akan semakin dimatangkan dalam latihan agar bisa mencapai performa primanya lebih lama.
"InsyaAllah akan kami persiapkan sedini mungkin, karena usianya (Julyana) masih 19 tahun. Usia emas (golden age) untuk NTB. Melihat yang sekarang, persaingan itu begitu ketat. Tentu saja, kami ada peningkatan-peningkatan latihan dari sebelumnya," kata Choir.
"Harapan dari pemerintah tetap mendukung sebagaimana selama ini telah mendukung kami, dan lebih lebih lagi dibandingkan sebelumnya," ujar Choir pula.
Baca juga: Tujuh atlet tuan rumah berlaga di final derajat Papua
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021