Jayapura (ANTARA) - Kontingen Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyapu bersih perolehan medali nomor 800 meter T20 putra dan putri pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.

Bahkan, pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Kamis, nomor putri sekaligus mencetakkan rekor baru.

Pada nomor putri, medali emas diraih Marni Natonis dengan waktu 2 menit 42,57 detik, perak diraih Stefani Riti (2 menit 48,90 detik), dan perunggu diraih Yosefina N Abi (2 menit 49,56 detik) yang semuanya dari NTT.

NTT menyisihkan lawannya dari tiga provinsi, yakni Papua, Jawa Barat, dan Jambi.

Baca juga: Jateng masih memimpin medali para-atletik Peparnas Papua

Pada nomor putra, medali emas diraih Alfin Momleni dengan catatan waktu 2 menit 11,61 detik, perak diraih Esron Tamonob dengan waktu 2 menit 12,99 detik, dan perunggu oleh Leksi Kase (2 menit 13,00 detik) yang semuanya juga dari NTT.

NTT mampu menyisihkan wakil dari lima provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Sarbina, pelatih atletik NTT yang menangani tim putri mengaku puas dengan capaian anak didiknya yang mampu menyapu bersih medali emas, perak, dan perunggu.

Demikian pula dengan tim putra yang kebetulan ditangani suaminya, Marselinus Snae karena bisa ikut menyapu bersih medali di nomor 800 meter T20.

Baca juga: Raih emas Peparnas, Evy Yunita semangati penyandang difabel
Baca juga: Philipus Pamanggori dorong pengembangan prestasi atlet difabel


"Mereka luar biasa. Kami sebenarnya tidak menargetkan juara 1, 2, dan 3 karena mereka baru pertama kali mengikuti kejuaraan ini," ujarnya.

Soal strategi kemenangan, Sarbina membeberkan bahwa anak asuhannya sudah dibekali strategi agar bisa memenangi pertandingan.

"Pertama, jangan terpancing lawan. Kedua, gantung dekat sudah, tempel lawan. Ketiga, di 300 meter terakhir mulai naik, 150 meter naik lagi, setelah itu habis-habisan," katanya.

Intinya, kata Sarbina, harus bisa mengatur strategi, mengatur tenaga dan nafas karena berlomba di jarak menengah.

Baca juga: Lima rekor para-atletik pecah lagi di Peparnas Papua

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2021