"Papua luar biasa, sangat bagus alamnya," kata Anisah Fitri, atlet asal Jawa Barat, saat ditemui di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Jumat.
Perempuan asal Cimahi itu mengaku baru sekali ini menginjakkan kaki di Papua dan melihat langsung keindahannya.
Bahkan, Anisah sempat berkunjung ke beberapa tempat ikonik di Papua, seperti Jembatan Merah dan Bukit Jokowi.
"Di sini panas sekali, beda sama di Cimahi. Tapi keindahan alamnya luar biasa. Saya baru ke Jembatan Merah sama Bukit Jokowi," kata dia.
Pada debutnya pada Peparnas Papua, Anisah meraih medali emas dan sekaligus memecahkan rekor nasional yang dipegang Karisma Evi Tiarani dalam nomor 200 meter T43-43 putri.
Atlet balap kursi roda asal Sumatera Utara Evy Yunita Pohan pun mengungkapkan hal yang sama mengenai kecantikan alam Papua.
Baca juga: Paralimpian Ratri dan Alim tampil di final bulu tangkis Peparnas Papua
"Bagus. Mau belanja-belanja karena kemarin kan belum selesai tanding. Rencana mau jelajahi Kota Jayapura," kata peraih emas nomor 800 meter T54 putri itu.
Rencananya, Evy ingin berfoto di Jembatan Merah dan berbelanja tas-tas khas Papua untuk oleh-oleh buat keluarga.
Senada, sprinter Karisma Evi Tiarani dari Jawa Tengah juga takjub dengan keindahan alam Papua yang sekarang bisa dilihatnya secara langsung.
"Keren pemandangannya, terus orangnya juga ramah-ramah," kata peraih emas nomor 100 meter T43-44 putri.
Sayang, atlet yang pernah berlaga dalam Paralimpiade Tokyo 2020 itu belum sempat berkeliling menjelajahi objek-objek wisata di Papua.
"Rencana (jalan-jalan) ada, cuma belum sempat. Nantilah setelah ini. Pengennya sih ke pantai," pungkas Evi.
Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi yang akan berupaya mencetak sejarah sebagai yang terbaik.
Mereka berlomba menyumbangkan keping medali dalam 12 cabang olahraga bagi kontingennya masing-masing pada Peparnas ke-16 yang digelar dari 5 sampai 13 November 2021.
Baca juga: Nina Gusmita sabet tiga emas sekaligus pecahkan tiga rekornas
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021