Jakarta (ANTARA News) - Indonesia membuka peluang menjuarai nomor ganda putri setelah pasangan Vita Marissa/Nadya Melati lolos ke final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011.

Pasangan bukan unggulan itu lolos ke final setelah mengandaskan pasangan asal China yang juga unggulan keempat asal Jepang Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa dengan dua set langsung 21-12, 21-12 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu.

Pada final Minggu (26/6), Vita Marissa/Nadya Melati akan menghadapi pemenang pertandingan antara pasangan China yang juga unggulan pertama Wang Xiaoli/Yu Yang dan ganda asal Denmark Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl.

"Masuk final kami tidak menyangka. Ini adalah prestasi terbaik selama berpasangan dengan Nadya Melati. Peluang ini jelas akan kami manfaatkan karena bertanding di rumah sendiri," kata Vita Marissa.

Menurut dia, dengan bertanding di negara sendiri tingkat kepercayaan diri lebih tinggi. Apalagi ribuan suporter setia mendukung dalam setiap pertandingan berlangsung.

Meski demikian, kata dia, dirinya tidak mau gegabah karena karakter lawan yang akan dihadapi berbeda dengan yang pasangan ganda putri Jepang yang baru saja dikalahkan.

"Setiap pemain memiliki karakter berbeda. Yang jelas pemain China jauh lebih berat dibandingkan dengan pemain yang lain," kata Vita menambahkan.

Vita mengaku selama berpasangan dengan Nadya Melati dirinya telah membimbing dengan baik juniornya itu. Terbukti mampu bisa lolos ke final untuk pertama kalinya selama berpasangan.

"Nadya masih muda. Tenaganya pun lebih kuat. Selama bertanding saya taruh di belakang terus tanpa saya liat. Hasilnya luar biasa," kata mantan pasangan Liliyana Natsir itu.

Sementara itu, Nadya Melati mengaku senang setelah masuk final ganda putri Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011 meski sebelumnya sempat tegang saat bertanding di babak semifinal.

"Sempat tegang, tapi setelah menang jadi senang," katanya dengan singkat.

Nadya mengaku, pasangannya yaitu Vita Marissa telah memberikan pelajaran yang berharga sehingga dirinya lebih percaya diri dalam bermain meski secara umur jauh di bawah dia.(*)
(T.B016/I015)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011