Lebak (ANTARA News) - Warga korban banjir di Kabupaten Lebak, Banten, mulai terserang penyakit gatal-gatal akibat lingkungan kotor setelah banjir menggenang.

"Kami terus melakukan pengobatan agar warga yang tinggal di daerah banjir tidak terserang berbagai penyakit, termasuk gatal-gatal," kata Koordinator Posko Kesehatan Ciujung Rangkasbitung dr Sohim, Kamis.

Sohim mengatakan, pihaknya hingga kini belum ada warga korban banjir di Rangkasbitung yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo.

Sebab penyakit mereka kebanyakan gatal-gatal, diare, ISPA dan demam.

Saat ini, kata dia, jumlah warga yang berkunjung ke posko untuk pemeriksaan kesehatan dan pengobatan mencapai 850 orang.

Dari 850 orang itu, kata dia, sebagian besar mereka terserang penyakit gatal-gatal.

Hal wajar jika warga terserang penyakit gatal-gatal, karena masih tergenang air sungai.

Apalagi, air sungai itu kondisinya kotor dan berwarna kecoklatan. "Kami minta warga menjaga kebersihan lingkungan pascabanjir dan jangan mengkonsumsi air sumur," katanya.

Ia menyebutkan, selama ini stok obat-obatan yang dipasok dari Dinas Kesehatan setempat mencukupi untuk melayani pengobatan masyarakat.

Masyarakat yang memeriksakan kesehatan maupun pengobatan ke posko tidak dipungut biaya.

"Kami tidak memungut biaya sepersen pun karena sudah ditanggung pemerintah daerah," ujarnya.

Tina (25) warga Kalimati Kelurahan Muara Ciujung Barat Kecamatan Rangkasbitung mengaku dirinya merasa terbantu dengan adanya posko kesehatan karena warga yang tertimpa bencana banjir terserang penyakit gatal-gatal.

"Kami datang ke sini ingin berobat karena sudah dua hari mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh," kata Tina saat ditemui di posko kesehatan Ciujung.

(ANTARA)


Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012