Garut (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah meminta Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus memperluas akses ruang publik bagi pelaku budaya karena keberadaannya memiliki peran penting dalam pemajuan kebudayaan dan pengembangan nilai-nilai kearifan lokal.

"Pentingnya fungsi ruang publik dalam perencanaan kota sebagai pusat interaksi, komunikasi masyarakat, baik formal maupun informal," kata Ferdiansyah saat acara seminar tentang Perluasan Akses Ruang Publik Bagi Pelaku Budaya di Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.

Mengungat pentingnya perluasan akses ruang terbuka publik bagi pelaku budaya itu, maka DPR mendorong pemerintah untuk perluasan tersebut sebagai langkah strategis dalam memajukan kebudayaan lokal.

Ia menyebutkan ruang terbuka publik itu bisa digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan, misalkan pagelaran kesenian yakni konser musik, kebudayaan, maupun acara formal seperti upacara, dan keagamaan.

Salah satu ruang terbuka publik yang populer di Kabupaten Garut, kata dia, yakni Alun-alun Garut dengan fasilitas dan ruang yang cukup memadai untuk masyarakat berkumpul maupun menggelar berbagai kegiatan.

"Alun-alun Garut juga merupakan salah satu ruang terbuka publik tertua di Garut, dengan wajah barunya, Alun- alun Garut kini menjadi destinasi masyarakat Garut untuk berkumpul dan menghabiskan waktu usai renovasi," katanya.

Ia menjelaskan konsep ruang terbuka publik di Garut itu memiliki dasar hukum undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri yang mengatur terkait tujuan pemajuan kebudayaan, dan pengembangan nilai-nilai kearifan lokal.

Adanya regulasi itu, kata dia, menjadikan pemerintah pusat maupun daerah berupaya memelihara warisan budaya dan memperluas akses masyarakat terhadap ruang publik yang ada di Garut.

"Salah satu upaya nyata dalam memajukan kebudayaan di Garut adalah melalui pembinaan, penyelamatan, dan pemeliharaan warisan budaya takbenda, serta pemberdayaan sumber daya manusia dan lembaga kebudayaan," katanya.

Ia menambahkan perluasan akses ruang publik juga akan memberikan dampak manfaat untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat karena adanya kegiatan perdagangan di tempat itu.

"Sebagai tempat pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman, pakaian, suvenir, dan jasa 'entertainment' seperti tukang sulap, tarian-tarian," katanya.
Baca juga: Kemendikbudristek: AKI 2023 ruang apresiasi pelaku budaya
Baca juga: Kemendikbudristek: Pelaku budaya punya andil tanamkan nilai luhur
Baca juga: KTT G20 jadi optimisme baru bagi pelaku budaya bangkit dari pandemi

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2024