Medan (ANTARA) - Sebanyak 114 calon haji kloter terakhir Embarkasi Medan, Sumatera Utara bergabung dengan Kloter 19 Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Kloter terakhir digabung bersama Kloter 19 Banjarmasin yang diterbangkan pada Senin (10/6)," ucap Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Medan Zulfan Efendi di Medan, Jumat.

Dia menjelaskan kloter terakhir Embarkasi Medan ini merupakan kloter 25 yang diberangkatkan dengan maskapai Garuda Indonesia dari Bandara Kualanamu Deli Serdang langsung ke Jeddah.

Pihaknya memperkirakan Kloter 19 Embarkasi Banjarmasin menurut jadwal maskapai Garuda Indonesia tiba di Bandara Kualanamu pada Senin (10/6), pukul 9.35 WIB.

"Kemudian 114 jamaah Kloter 25 Embarkasi Medan menyusul dengan bus lewat kargo untuk selanjutnya bergabung dengan 93 jamaah calon haji Embarkasi Banjarmasin," ujarnya.

Baca juga: Seorang calhaj Kloter 23 Embarkasi Medan tidak berangkat akibat wafat

Zulfan yang juga menjabat Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara ini, mengaku pihaknya akan menyesuaikan jadwal keberangkatan Kloter 25 Embarkasi Medan ke Tanah Suci.

Sesuai jadwal yang telah ditentukan, kata dia, Kloter 25 Embarkasi Medan memasuki Asrama Haji Medan pada Ahad (9/6), pukul 9.00 WIB.

Sehari kemudian setelah proses pelepasan di Asrama Haji Medan, 114 calon haji kloter 25 menggunakan bus ke Bandara Kualanamu dijadwalkan diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia, pukul 10.35 WIB.

Pada kloter gabungan ini ketua kloter berasal dari Embarkasi Medan, sedangkan pembimbing ibadah haji dan petugas kesehatan berasal dari Embarkasi Banjarmasin.

"Sampai hari ini, Embarkasi Medan telah memberangkatkan 23 kloter. Alhamdulillah, berjalan lancar. Semoga pemberangkatan hingga kloter terakhir juga berjalan lancar," ucap Zulfan.

Baca juga: 30 calon haji Aceh Timur masuk kategori risiko tinggi
Baca juga: 5.760 calon haji Embarkasi Banjarmasin sudah di tanah suci
Baca juga: PPIH Embarkasi Makassar laporkan lima orang calon haji wafat


Pewarta: Muhammad Said
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024