Palu (ANTARA News) - Jenazah Dominggus da Silva -- terpidana mati kasus kerusuhan Poso yang dieksekusi regu tembak Jumat dini hari -- Minggu pagi diberangkatkan dari Palu, Sulawesi Tengah, menuju Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jenazah Dominggus diberangkatkan dari Bandara Mutiara, Palu, sekitar pukul 07.05 Wita dengan pesawat milik maskapai penerbangan komersial Lion Air. Rute penerbangan Lion Air dari Palu hanya sampai di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, transit Makassar. Selanjutnya jenazah Dominggus direncanakan dibawa ke Maumere dengan pesawat milik maskapai penerbangan Merpati Nusantara. Empat orang dari Pelayanan Advokasi dan Kemanusiaan (Padma) Indonesia yang selama sembilan bulan terakhir mendampingi proses hukum Fabinus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu, akan ikut serta mengantar jenasah Dominggus ke Flores. Mereka adalah Pastor Noberth Bethan, Maxi, Iriyanto dan Roy Rening. Setelah menjalani eksekusi, tim eksekutor mengebumikan jenazah Dominggus di TPU Kristen Poboyo Palu, sementara jenazah Tibo dan Marinus diberangkatkan ke Beteleme, Kabupaten Morowali. Hanya berselang 16 jam, Noberth Bethan, Roy Rening dan Pastor Jemy Tumbelaka (rohanian Tibo dkk) serta sejumlah jemaat gereja Santa Maria Palu, atas permintaan keluarga, membongkar kembali kuburan Dominggus dengan alasan akan dilakukan proses pemakaman sesuai ajaran Khatolik dan adat Flores. Selain itu, anggota keluarga menghendaki jenazah Dominggus dimakamkan di Maumere, kampung halamannya. Dominggus sendiri dua hari menjelang eksekusi mengajukan permintaan terakhir agar dimakamkan di Sikka. Dia bahkan melayangkan surat kepada Frans Seda agar membatu menfasilitasi proses pemakamannya itu. Sementara itu, dari Beteleme dilaporkan jenazah Tibo dan Marinus, akan dikebumikan oleh anggota keluarga, Minggu pagi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006