Lebak (ANTARA News) - SMPN 1 Leuwidamar Kabupaten Lebak, Provinsi Banten terpaksa diliburkan karena tergenang banjir setinggi 1,5 meter akibat luapan Sungai Cisimeut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi, Kamis, mengatakan, saat ini proses kegiatan belajar (KBM) SMPN 1 Leuwidamar diliburkan karena banjir merendam ruangan kelas.

Mereka para pelajar secara bergotong royong melakukan kebersihan di ruangan kelas yang terkena banjir.

Selain itu juga mengamankan buku-buku pelajaran yang ada di sekolah mengalami kerusakan akibat tergenang air banjir tersebut.

Ruangan kelas itu juga dipadati tanah lumpur setelah dilanda banjir sejak Rabu (8/2) malam.

Namun demikian, kemungkinan Jumat (10/2) para siswa diliburkan karena ruangan kelas masih tergenang banjir.

"Kami berharap malam ini tidak diguyur hujan lagi," katanya.

Menurut Wawan, lokasi gedung sekolah tersebut cukup berdekatan dengan Sungai Cisimeut yang sumber mata airnya dari hulu kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan hutan adat Baduy.

Dimana di daerah itu sepanjang Rabu (8/2) sore hingga Kamis (9/2) pagi diguyur hujan sehingga menimbulkan luapan Sungai Cisimeut.

Beruntung, banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun sekitar 400 rumah terendam banjir dan satu jembatan hanyut.

"Kami minta para guru dan siswa tetap pergi ke sekolah, meskipun diliburkan proses KBM itu," katanya menjelaskan.

Wawan mengatakan, pihaknya saat ini belum menerima laporan jumlah gedung sekolah yang rusak akibat longsor maupun banjir.

Sebab, laporan kerusakan bangunan sekolah itu biasanya dilaporkan oleh petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kecamatan.

"Kami berharap gedung sekolah yang rusak akibat bencana alam bisa diperbaiki tahun ini," katanya.

Sementara itu, sejumlah siswa SMPN 1 Leuwidamar Kabupaten Lebak mengaku mereka terpaksa tidak mengikuti proses KBM karena semua ruangan tergenang banjir, bahkan buku pelajaran rusak.

"Kami berharap banjir surut dan siswa bisa kembali belajar di sekolah," kata Hsanudin, seorang pelajar kelas VIII SMPN 1 Leuwidamar.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017